Kamis, 23 April 2009

I Get No Kick Out of Dhani's Swing

Muhammad Dhani & The Swinger: The Best Is Yet To Come

Weekend lalu, saya jalan2 di PIM 2 with my partner in crime. kami masuk ke toko CD Societie. Toko ini koleksinya emang bagus2, tapi harganya juga 'keparat'. Wajar, karena banyak yang masuk kategori rare items. Harga satu album bisa 4-5 kali lipat dari harga album biasanya. Tiap kali lewat toko ini, saya selalu berbisik pada my partner in crime, "Psst, dangerous area...!". Dia maklum, dan bersiap mengingatkan kalo saya kalap dan pengen beli CD atau DVD yang harganya bisa menghabiskan jatah uang kenakalan saya selama sebulan. Sering kalau jatah uang kenakalan sudah habis, kami cuma masuk dan melihat2, walaupun ada CD atau DVD yang layak dimiliki. Harapan saya, bulan depan CD atau DVD itu masih ada dan bisa dimiliki dengan menggunakan kucuran dana segar uang kenakalan bulan berikutnya.

Nah, minggu kemaren itu my partner in crime nunjukin sebuah CD dengan desain cover mirip The Rock - Master Mister Ahmad Dhani I. Judul albumnya Muhammad Dhani and The Swinger. Saya lihat lagu2nya. Hm, ada Killer Queen. Saya langsung pingin beli, walau saya bukan fan berat Ahmad Dhani. Saya pingin tau kayak apa lagu Killer Queen yang 'njlimet tapi manis' ciptaan Freddie Mercury itu dibawakan dengan gaya swing. Tapi karena uang kenakalan saya sudah habis, saya kembalikan dulu itu CD ke raknya, sambil berkata dalam hati dengan gaya Arnold Schwazenegger dalam Terminator," I'll be back." Rupanya my partner in crime melihat gerak-gerik 'kepedihan' saat saya menaruh CD tsb. Hari ini, empat hari kemudian, office boy di kantor mendekati saya dan menaruh sebuah amplop coklat besar dibungkus plastik kemasan Tiki. Saya kaget, "Kok, kiriman dari presiden SBY lebih cepat dari biasanya?". Setelah saya baca nama pengirimnya, ternyata bukan dari Cikeas, tapidari my partner in crime! Satu, dua, dan tiiigaaa.... tak sabar ku bukaa.... isinya ternyata... aha... Muhammad Dhani and The Swinger. Merci beaucoup, BuLu... You know what I want...! Langsung CD itu saya masukkan ke laptop, pasang earphone, and... :)

Layout covernya seperti saya bilang, mirip The Rock. Dengan tulisan warna emas dan menggunakan font film The Godfather, kali ini Dhani tidak pakai nama Mister Ahmad Dhani, tapi Muhammad Dhani. Entah apa maksudnya. Mungkin biar mirip sama Mulan? Ini dia full listingnya:

1. Madu Tiga 2. Killer Queen 3. Separuh Nafas 4. The Best Is Yet To Come 5. Underneath The Apple Tree 6. Aku Bukan Siapa-Siapa 7. Rahasia Perempuan 8. I Get a Kick Out of You 9. Kasidah Cinta10. Arjuna

Separuh dari album ini lagu2nya sudah muncul di album The Rock (Aku Bukan Siapa-siapa, Rahasia Perempuan, I Get a Kick Out of You, Kasidah Cinta, dan Arjuna). Kalau melihat jenis musiknya, ke 5 lagu ini memang seharusnya muncul dalam album The Swinger, bukan dalam album Master Mister Masturbasi itu (lihat review saya Proyek Masturbasi Ahmad Dhani). Well, anggaplah kemunculannya di album The Rock itu sebagai leakage, atau pinter2nya Dhani mendempul kekurangan jumlah lagu di album The Rock.

Lagu andalan lagu ini adalah Madu Tiga. Lagu lama yg dibawakan P Ramlee dari Malaysia ini sudah dibuat video klipnya. Menurut saya, lagu ini biasa saja dan dipaksakan untuk masuk ke dalam sebuah album swing. Beberapa bagian horns nya mirip lagu Perhaps, Perhaps, Perhaps milik Cake. Sentuhan swingnya kurang nggigit.

Sekurangajar apakah Ahmad Dhani untuk mengaransemen ulang lagu hebat Killer Queen? Lagu milik Queen ini memang cantik, tapi susah dibawain. Menyanyikan lagu Killer Queen ini, Dhani terjebak dengan gaya menyanyi Freddie. Dhani meniru abis, sampe ke cengkok2nya Freddie. Sebagai seorang penggemar Queen, Dhani tentu tahu bahwa lagu-lagu Queen dengan cengkok seperti itu memang sangat mantap, as long as dinyanyikan oleh Freddie himself. Kalo mau nyanyi tribute atau cover version, nyanyikanlah lagu Queen dengan gaya anda sendiri, Bung! Dengan menyesal, harus saya katakan bahwa Dhani gagal membawakan Killer Queen versi swing. Untuk referensi, coba dengarkan album Rock Swing nya Paul Anka. Di album tsb lagu2 rock dibawakan secara swing dan gaya vokal yang ngeswing juga. Coba simak lagu It's My Life - Bon Jovi, Jump - Van Halen, atau Smells Like Teen Spirits - Nirvana. Bener2 jadi terasa baru. Paul Anka tidak meniru cara menyanyi Jon Bon Jovi, David Lee Roth, atau Kurt Cobain.

Demikian juga saat membawakan lagu I Get a Kick Out of You. Menurut saya, Dhani agak malas memberikan penajaman-penajaman supaya lagu ini jadi lebih istimewa. Musisi sekaliber Dhani mestinya bisa. Untuk pembanding, silakan dengar lagu yang sama, tapi yang didaur ulang oleh Jamie Cullum. Jauh banget bedanya. Begitu banyak kejutan dari Jamie. Coba, simak, dengar, rasakan... ;) Begitu kata Ari Lasso, Bung!

Lagu 6-9 album ini direkam di Studios 301, Sydney. Dhani menyebutnya The Swing Session. Dialog sebelum dan sesudah lagu dibiarkan terdengar, unedited, dan sebagian gak jelas ngomong opo. Mungkin maksudnya biar terasa feel dan mood studionya. Padahal yang lebih diinginkan adalah feel dan mood swingnya itu sendiri.

Karena album ini diberi nama The Best is Yet to Come, saya sih berharap masih ada album yang lebih baik yang akan dikeluarkan Dhani. Hasrat Dhani untuk mendaur ulang lagu2 lamanya mungkin tidak bisa dihalangi. Entah karena brain drained kehabisan ide buat bikin hits lagu, atau karena belum puas dengan sambutan masyarakat terhadap hits2 ciptaannya (Lagu Separuh Nafas & Kasidah Cinta direkam berulang2 dengan berbagai versi: Dewa 19, Dewi Dewi, dan The Swinger). Tapi mudah2an aransemen ulangnya itu benar2 dibuat dengan kualitas tinggi, dan tidak dengan kreatifitas asal jadi, atau maksa sehingga terjebak gaya seperti yg saya tulis di atas tadi. kalau perlu, bolehlah Dhani mengeluarkan album baru berisi lagu2 lama Dewa 19 tapi dengan aransemen keroncong atau dangdut. Bawakan dengan gaya Mus Mulyadi atau Ona Sutra atau Johny Iskandar. Kalau perlu, di album baru itu Dhani gak usah nyanyi, cukup urus musiknya aja. Soal nyanyi, coba ajak itu Rama Aiphama, A Rafiq, Kak Rhoma, atau Neng Ellya Khadam. Soal nama grup, saya tidak peduli Dhani mau pakai Mister Ahmad Dhani and The Rock, Muhammad Dhani and The Swinger, atau mau pakai nama Dhani Manaf and The Brain Drain.

Satu lagu yang ingin saya kasih pujian adalah (tetap) lagu Arjuna. Lagu Dewa 19 yang ngerock ini dibawakan dengan santai (walau echo vokal Dhani rada2 gak penting dan mestinya gak usah ada). Permainan akustik gitar Dewa Budjana dan bass Jeffrey Tahalele bener2 menawan. Sekali lagi saya bilang, enak buat slow dance! Try it once, and you will want to do it again and again.



1 komentar:

Unknown mengatakan...

bener mas.. di'underneath the apple tree' jg kerasa sekali niru2 gaya Michael Frank tuh vokalnya..