Senin, 25 Februari 2008

Helloween: Gambling with Pawang Hujan

Tragedi tewasnya 11 orang dalam pentas musik underground di Bandung rupanya jadi perhatian pihak keamanan dalam konser Helloween Hellish Tour: Gambling with the Devil tgl 22 Feb 2008 kemarin. Konser yang tadinya akan digelar di Tennis Indoor Senayan, dipindahkan @ last minute ke Tennis Outdoor. Saya yakin, pemindahan ini pasti bikin mules pihak penyelenggara. Kenapa eh kenapa? Karena eh karena … Jakarta sudah bbrp hari ini hujan, angin kencang, ditambah gelap dor dar (bhs sunda: petir menyambar2) bikin pohon2 bertumbangan. Waaaa….

22 Feb jam 16.00, bokong saya sudah panas. Selembar tiket dan kaos hitam original merchandise terus menerus mengganggu konsentrasi saya. Kerjaan saya bikin report nggak beres2… saya nggak bisa ngetik dengan benar di atas keyboard karena jari jemari saya selalu membentuk 3 jari metal (jempol, telunjuk dan kelingking dipake ngetik, gimana coba?)

Walaupun di tiket tertulis konser mulai jam 19.00, saya perkirakan Helloween baru akan muncul jam 21.00. Di tiket juga tertulis dilarang membawa kamera profesional. Oh OK, berarti saya bisa bawa kamera kecil saya dong. Tapi, shit! Di pintu pertama, aparat keamanan sudah melarang kamera saya dibawa masuk, walaupun saya sudah protes. Alhasil, foto2 bisa saya ambil dari kamera handphone saja. L

Saya dapat tempat duduk yang bagus, di Tribun Tengah dengan pemandangan lurus ke arah panggung. Para penonton dengan pakaian serba hitam dan kaos metal sudah siap dengan tertib memasuki venue. Tau gak ada siapa di antara penonton? AXL ROSE!!! Haha … kidding. Bukan Axl Rose beneran, tapi Abang Ucok, vokalis Locomotive yang penampilannya sempet saya tulis bbrp waktu lalu. Impersonator Axl Rose yang botak ini tampak mencolok di antara lalu lalang para penggemar metal berkaos hitam, karena Abang Ucok ini mengenakan training spack warna merah menyala dengan tulisan gede di dada … BOLA. So eyecatching… J Hallo Lae…! Abis olah raga langsung nonton konser yak?

Opening act bbrp band lokal tidak begitu menarik perhatian saya. Bbrp kali saya melihat ke langit. Mendung dan sudah mulai pras pris mau hujan. Hey, … di sisi kiri panggung ada seseorang yang bikin api unggun, dan dibiarkan oleh aparat ataupun panitia. Tak lama tangannya diangkat ke atas seperti sedang melakukan ritual entah. Kami beranggapan bahwa dia adalah seorang pawang hujan yang berusaha keras supaya hujan nggak turun. Tak lama, tetesan hujan berhenti, di langit juga mulai ada bintang. Illogical ?

Saya nggak akan komentar banyak mengenai sajian Helloween, karena saya yakin kawan Sofyan akan menulis sesuatu juga. Yang jelas penampilan vokalis Andy Deris bener2 prima dan menunjukkan kelasnya. Penonton ikut menyanyi hampir di semua lagu. Vokalis, gitaris, bassis, dan drummer betul2 berniat menghibur penonton. Permainan mereka bener2 ‘bersih’. Komunikasi dengan penonton selalu dijalin dengan memberi kesempatan menyanyi pada bagian reffrain.

Drum solo keren. Gitar solo mantap. Lighting oke. Sound: oke banget, gak bikin kuping sakit. Yang kurang: special effect, properti panggung (terlalu sederhana, cuma backdrop bergambar roda roulette, dan manekin).

Karena penampilan Hellowen ini sangat bagus, dan penonton yang ‘beradab’, saya sangat berharap supaya Hellowen mau mengabadikan penampilan mereka di malam yg indah ini ke dalam album mereka (Helloween Live in Jakarta, misalnya?). Saya pasti akan beli karena suara saya ada di antara suara teriakan penonton yang puas pada malam itu.

Thanx to Yudi, Iwan & Sofyan.

Tidak ada komentar: